Iklan

#

Usia 50 Tahun, Transmigran asal Bali di Ladongi, Ungkapkan Rasa Syukur Melalui Kolaborasi Seni

Publisher Admin-Situs Sultra
September 23, 2022
Last Updated 2022-09-25T13:27:48Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates
masukkan script iklan disini

 

Tari Kejang Sari yang dibawakan oleh Wanita Hindu Darma Indonesia  Kecamatan Ladongi Kabupaten Kolaka Timur Sulawesi Tenggara (Img : Situs Sultra)

KOLTIM,SITUSSULTRA.com-Indonesia adalah salah satu Negara yang  kaya akan Seni dan Budaya. Olehnya itu,  Karya Seni yang ada di Indonesia sangat beragam  jenisnya. Dan  salah satunya adalah Seni Tari. 


Dan salah satu Kesenian di Indonesia yang terkenal di Mancanegara ada di pulau Bali. Dimana  Kesenian Tari Bali ini memang sangat di kagumi oleh banyak Wisatawan Mancanegara.


Sehingga tak heran jika Bali yang dijulukin Pulau Dewata ini menjadi Daerah tujuan Wisata. Selain itu, Suku Bali adalah salah satu etnic  di Indonesia  dengan populasi  yang terbilang banyak karena  telah tersebar di Indonesia seperti yang kita jumpai di Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).


Jika ditinjau keberadaannya di Koltim, mereka adalah Suku  yang ramah selalu mengedepankan hidup  berdampingan satu sama lainnya secara rukun  dan harmonis.     


Hal ini terbukti, saat masyarakat transmigran asal Bali di Koltim  merayakan Hari Ulang Tahun (HUT)  Ke-50 Ladongi 1.A . Dimana  mereka  berakulturasi dengan budaya warga asli seperti yang dilakukan di salah satu Pura di Kecamatan Ladongi, Jumat (23/9/2022).

Tarian Lulo yang diikuti Ketua TP-PKK Koltim, Hartini Azis, A.Ma (Tengah), Ibu-ibu WHI Ladongi dan beberapa Tokoh Transmigran Ladongi 1.A

Melalui acara HUT ke 50 tahun  Transmigrasi Ladongi 1.A,  Tarian Bali dan tarian warga Asli  berkolaborasi diantaranya, Tarian Lulo dan Tarian Kejang Sari.


Direktur CV. Dewa-Dewi, Ni Made Suardi  mengatakan dirinya merasa senang  bisa berkolaborasi melalui  kesenian  dengan warga asli  dalam rangka  mengikuti kegiatan Hut transmigrasi Ladongi 1.A yang digelar warga transmigrasi asal Bali.


"Tentunya saya termotivasi karena ada rasa syukur sebab kehidupan kita sudah jauh bedah dengan dulu. Sehingga kita mengadakan syukuran ini terutama wanita Hindu Darma Indonesia (WHDI) kecamatan Ladongi,"ucap Tokoh wanita Koltim ini.

Salah satu WHDI Kecamatan Ladongi, yang Tokoh Wanita  Transmigran  asal Bali, Ni Made Suardi saat mengikuti tarian Kejang Sari di HUT 50 Transmigrasi Ladongi 1.A

Kata dia, rasa syukur itu diungkapkan lewat tarian Kejang Sari yang dibawakan Wanita Hindu Darma Kecamatan Ladongi.


"Jadi ini adalah Kolaborasi antara Budaya Lokal juga Kami minta supaya ada tarian Lokal yang pertama penyambutannya tarian Tolaki tari mondotambe disitu kenapa, karena Kami menyadari Kami Suku Bali hidup bersama dengan orang Kolaka Timur,"jelas Tokoh perintis Transmigrasi Bali  di Ladongi generasi kedua itu.


"Apapun itu yang namanya lokal kita harus bersama termasuk tariannya  Lulonya, gayanya, budayanya dan  makannya, Saya sarankan kepada orang saya wajib kita junjung tinggi kata pepata dimana Kaki berpijak disitu langit kita junjung,"sambung  Ibu yang ramah dan dikenal dengan sapaan Dewa Dewi itu.


Untuk itu, Ia berharap agar  kedepan  generasi Bali yang ada di Koltim lebih memperkokoh persatuan dan kekompakan dengan semua  masyarakat yang ada di Koltim.


"Saya termasuk generasi yang kedua, mudah-mudahan generasi ketiga akan lebih menjalin keharmonisan antara  Kawan-kawan Tolaki dan semua  yang ada di Koltim,"harapnya.


Penulis : Darson

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl