Tari Kejang Sari yang dibawakan oleh Wanita Hindu Darma Indonesia Kecamatan Ladongi Kabupaten Kolaka Timur Sulawesi Tenggara (Img : Situs...
Tari Kejang Sari yang dibawakan oleh Wanita Hindu Darma Indonesia Kecamatan Ladongi Kabupaten Kolaka Timur Sulawesi Tenggara (Img : Situs Sultra) |
KOLTIM,SITUSSULTRA.com-Indonesia adalah salah satu Negara yang kaya akan Seni dan Budaya. Olehnya itu, Karya Seni yang ada di Indonesia sangat beragam jenisnya. Dan salah satunya adalah Seni Tari.
Dan salah satu Kesenian di Indonesia yang terkenal di Mancanegara ada di pulau Bali. Dimana Kesenian Tari Bali ini memang sangat di kagumi oleh banyak Wisatawan Mancanegara.
Sehingga tak heran jika Bali yang dijulukin Pulau Dewata ini menjadi Daerah tujuan Wisata. Selain itu, Suku Bali adalah salah satu etnic di Indonesia dengan populasi yang terbilang banyak karena telah tersebar di Indonesia seperti yang kita jumpai di Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Jika ditinjau keberadaannya di Koltim, mereka adalah Suku yang ramah selalu mengedepankan hidup berdampingan satu sama lainnya secara rukun dan harmonis.
Hal ini terbukti, saat masyarakat transmigran asal Bali di Koltim merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-50 Ladongi 1.A . Dimana mereka berakulturasi dengan budaya warga asli seperti yang dilakukan di salah satu Pura di Kecamatan Ladongi, Jumat (23/9/2022).
Tarian Lulo yang diikuti Ketua TP-PKK Koltim, Hartini Azis, A.Ma (Tengah), Ibu-ibu WHI Ladongi dan beberapa Tokoh Transmigran Ladongi 1.A |
Melalui acara HUT ke 50 tahun Transmigrasi Ladongi 1.A, Tarian Bali dan tarian warga Asli berkolaborasi diantaranya, Tarian Lulo dan Tarian Kejang Sari.
Direktur CV. Dewa-Dewi, Ni Made Suardi mengatakan dirinya merasa senang bisa berkolaborasi melalui kesenian dengan warga asli dalam rangka mengikuti kegiatan Hut transmigrasi Ladongi 1.A yang digelar warga transmigrasi asal Bali.
"Tentunya saya termotivasi karena ada rasa syukur sebab kehidupan kita sudah jauh bedah dengan dulu. Sehingga kita mengadakan syukuran ini terutama wanita Hindu Darma Indonesia (WHDI) kecamatan Ladongi,"ucap Tokoh wanita Koltim ini.
Salah satu WHDI Kecamatan Ladongi, yang Tokoh Wanita Transmigran asal Bali, Ni Made Suardi saat mengikuti tarian Kejang Sari di HUT 50 Transmigrasi Ladongi 1.A |
Kata dia, rasa syukur itu diungkapkan lewat tarian Kejang Sari yang dibawakan Wanita Hindu Darma Kecamatan Ladongi.
"Jadi ini adalah Kolaborasi antara Budaya Lokal juga Kami minta supaya ada tarian Lokal yang pertama penyambutannya tarian Tolaki tari mondotambe disitu kenapa, karena Kami menyadari Kami Suku Bali hidup bersama dengan orang Kolaka Timur,"jelas Tokoh perintis Transmigrasi Bali di Ladongi generasi kedua itu.
"Apapun itu yang namanya lokal kita harus bersama termasuk tariannya Lulonya, gayanya, budayanya dan makannya, Saya sarankan kepada orang saya wajib kita junjung tinggi kata pepata dimana Kaki berpijak disitu langit kita junjung,"sambung Ibu yang ramah dan dikenal dengan sapaan Dewa Dewi itu.
Untuk itu, Ia berharap agar kedepan generasi Bali yang ada di Koltim lebih memperkokoh persatuan dan kekompakan dengan semua masyarakat yang ada di Koltim.
"Saya termasuk generasi yang kedua, mudah-mudahan generasi ketiga akan lebih menjalin keharmonisan antara Kawan-kawan Tolaki dan semua yang ada di Koltim,"harapnya.
Penulis : Darson