Kepala Dinas (Kadis) Perkebunan dan Holtikultura Kabupaten Kolaka Timur Lasky Paemba saat menjelaskan harga dan cara membudidayakan Kakao ...
Kepala Dinas (Kadis) Perkebunan dan Holtikultura Kabupaten Kolaka Timur Lasky Paemba saat menjelaskan harga dan cara membudidayakan Kakao yang baik (Img : Situssultra.com) |
KOLTIM,SITUSSULTRA.com-Harga komoditas Kakao atau Biji Cokelat melonjak signifikan sepanjang Tahun 2024. Dikutip dari CNBC Komoditas Kakao mencetak rekor kenaikan sebesar 113% di level US$8.939 per ton.
Melonjaknya harga Biji Kakao tentu berdampak besar terhadap Indonesia yang merupakan eksportir sekaligus importir Kakao.
Dan ini tentunya menguntungkan bagi Para Petani Kakao di Indonesia. Sebab, Indonesia merupakan salah satu produsen kakao terbesar di Dunia. Tak heran, Para Petani di Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) Sulawesi Tenggara (Sultra) tergiur ingin kembali membudidayakan Tanaman ini pasca kejayaannya di era 90 an.
Salah satu Petani Warga Koltim Dayat mengatakan, dirinya terobsesi membudidayakan Tanaman Kakao karena memiliki keunggulan dan Harganya kini melonjak naik.
"Sekarang ini bagus Cokelat yang ditanam, soalnya Harganya lagi mahal dan inimi tanaman yang gampang cara panennya," katanya baru-baru ini.
Kepala Dinas (Kadis) Perkebunan dan Holtikultura Kabupaten Kolaka Timur Lasky Paemba mengungkapkan, penyebab Harga Kakao melonjak karena adanya beberapa faktor yang terjadi pada Negara-negara penghasil Kakao di Dunia.
"Ini persoalan global dimana Negara-negara penghasil Kakao yang jumlahnya besar itu seperti, Afrika, Ghana dan Pantai Gading. Itu kan bermasalah dengan Kakaonya sebab diserang Hama dan kekeringan akhirnya produksinya menurun,"jelasnya, saat dikonfirmasi Kamis kemarin.
Untuk itu, Ia menghimbau agar para Petani di Kolaka Timur yang ingin kembali membudidayakan Tanaman Kakao agar sebaiknya memperhatikan tehnik penanaman dan perawatan yang baik.
"Jadi kalau bisa Petani yang masih memiliki Tanaman Kakao, dipelihara dengan baik lakukan pemangkasan berikan Pupuk dan Sanitasi,"pintahnya.
Ia mengajak, para Petani yang ingin menanam Kakao supaya mencari Bibit yang berkualitas, sehingga Petani tidak terkesan asal menanam Bibit.
"Karena kalau Bibit yang berkualitas pasti Produksinya tinggi kemudian tahan akan serangan Hama, seperti, Jenis Bibit Sulawesi Dua dan Sulawesi Satu,"sebutnya.
Kadis juga meminta agar Petani mengembangkan pembibitan yang benar sehingga pihaknya berharap agar Petani sebaiknya berkonsultasi melalui Dinas Perkebunan supaya diberikan arahan dan petunjuk.
"Jadi intinya jangan asal tanam Bibit sembarang,"pintahnya.
Sementara itu, Bupati Koltim Abd Azis, S.H, M.H mengharapkan agar komoditi Kakao atau tanaman cokelat di daerah ini dapat kembali berjaya dan terus diintensifkan oleh jajarannya.
Hal tersebut, disampaikan Bupati saat menyelenggarakan kegiatan pelatihan tehnis Good Agriculture Practice (GAP) komoditi kakao di Kawasan I CARE Sultra yang dilaksanakan di Kelurahan Penanggo Jaya Kecamatan Lambandia pada Sabtu 8 Juni 2024 lalu
Dimana, pelatihan tehnis GAP ini, adalah pedoman atau cara membudidayakan tanaman dengan benar dan baik serta ramah lingkungan.
Adapun beberapa prinsip dalam penerapan GAP yakni, pengolahan tanah, pembibitan, pemupukan, pemangkasan, panen sering, sanitasi kebun, pasca panen dan ramah lingkungan.
Editor : Darson