KOLTIM,SITUSSULTRA.com -Sejumlah massa aksi yang mengatasnamakan Forum Pemerhati Kolaka Timur berunjuk rasa di depan Halaman Kantor DPRD K...
KOLTIM,SITUSSULTRA.com-Sejumlah massa aksi yang mengatasnamakan Forum Pemerhati Kolaka Timur berunjuk rasa di depan Halaman Kantor DPRD Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) Sulawesi Tenggara (Sultra).
Diketahui, unjuk rasa ini digelar bertepatan saat rapat Paripurna HUT Kolaka Timur yang ke 12 Tahun sedang dilaksanakan, Jumat (10/1/2024).
Massa yang sedang berorasi di depan Gedung DPRD tersebut meminta dengan tegas agar usai paripurna mereka ditemui Bupati Koltim Abd Azis, SH, MH untuk memberikan jawaban terkait beberapa permasalahan yang terjadi di Koltim, seperti yang disuarakan saat demo yakni, terkait pembayaran tunjangan sertifikasi Guru dan Pembayaran Proyek Pemda Akhir Tahun 2024 yang di duga terhenti alias mandek.
Hanya saja Bupati tidak sempat menemui Pendemo tapi justru tiba-tiba Mobil Dinas Bupati terlihat berjalan menuju kearah Jalan Raya dan ternyata di dalamnya terlihat ada Bupati Koltim, sehingga pendemo sebagiannya ada yang berlari dan berusaha menghentikan Mobil tersebut dan berteriak memanggil Bupati agar menemui mereka.
"Bupati tolong temui kami Bupati jangan lari," pinta pendemo berteriak.
Kendati, massa berusaha dan berteriak memanggil Bupati, namun mobil Dinas Bupati tetap berjalan hingga keluar dari halaman Kantor DPRD Kolaka Timur karena sehubungan Bupati akan menghadiri salah satu kegiatan.
Hampir saja terjadi kericuhan, namun berkat pengawalan ketat pihak Petugas Keamanan dari Pihak Kepolisian dan anggota TNI demo berjalan dengan aman.
Salah satu orator dari Forum Pemerhati Kabupaten Kolaka Timur, Karman yang dikonfirmasi sejumlah Media mengungkapkan bahwa tuntutan gerakan aksi yang mereka lakukan tujuannya adalah agar mereka mendapat penjelasan langsung dari Bupati terkait dengan penyebab kekosongan khas daerah sehingga pembayaran beberapa kegiatan diakhir Tahun 2024 belum terbayarkan.
Sehingga kata Karman pihaknya sangat mengharapkan agar Bupati yang langsung memberikan penjelasan tetkait pembayaran proyek akhir tahun 2024 dan menemui mereka.
"Contoh persoalan dana tunjangan sertifikasi Guru dan pembayaran Proyek Kontraktor pada akhir Tahun, sebenarnya yang harus Kami dapatkan informasi apakah betul di dalam hasil RDP Kami dengan DPRD akan betul dibayarkan pada bulan Dua,"ujar Karman dengan nada bertanya.
Salah satu Orator Forum Pemerhati Koltim, Karman (paling kiri) sedang menjelaskan terkait tujuan aksi digelar |
"Dan inilah harapan Kami yang harus dijawab dan pernyataanya harus keluar dari pak bupati itu sendiri untuk menyatakan sikap, karena jangan sampai apa yang dilakukan atau dikatakan oleh kabag keuangan tidak berbanding lurus oleh pernyataan pak Bupati," jelas Karman.
Sebab menurutnya, ketika nanti yang diharapkan pernyataan Bupati sama dengan pernyataan Kepala BPKAD yakni, Aspia Suute akan dibayarkan pada jadwal yang sama, maka persoalan tersebut bisa selesai tanpa ada keributan.
"Karena ketika itu pernyataannya sama dengan pak Bupati bulan 2 maka akan klir semua persoalan artinya tidak perlu lagi ada yang ribut," terangnya.
Selain itu, Karman juga mengungkapkan bahwa dalam gerakan aksi demo yang mereka lakukan sebenarnya sebagai spirit diusia ke 12 Tahun Koltim.
"Tentu dengan banyaknya permasalahan yang kemudian menjadi refleksi dari pemekaran ini dan yang Kami berharap dalam gerakan pada siang ini seharusnya atau idealnya Pak Bupati mensupport dengan hadirnya Kami supaya persoalan-persoalan di Koltim dapat memberikan jawaban kepada kami terkait apa yang menjadi permasalahan di Koltim bisa terselesaikan,"jelasnya.
Karena kata dia, pernyataan-pernyataan yang keluar dari Bupati itu yang mereka harapkan karena menurut dia Bupati sebagai user atau penentu kebijakan di Pemerintahan Kabupaten Kolaka Timur.
Penulis : Darson