Screenshot Video Ketua PGRI Kecamatan Ueesi yang viral saat menuturkan terkait tunjangan sertifikasi Guru di Koltim yang belum dibayarkan ...
 |
| Screenshot Video Ketua PGRI Kecamatan Ueesi yang viral saat menuturkan terkait tunjangan sertifikasi Guru di Koltim yang belum dibayarkan pada tahap 4 atau akhir Tahun 2024 (Img : Screenshot Situs Sultra. com) |
KOLTIM,SITUSSULTRA.com-Belum lama ini para Kontraktor lokal di Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) menuntut Pembayaran proyek Pemerintah Daerah (Pemda) Koltim yang telah usai mereka kerjakan pada akhir Tahun 2024 mengalami kendala Keuangan, pasalnya belum dibayarkan hingga di awal Tahun 2025.
Bahkan persoalan tersebut sampai di hearing melalui rapat dengar pendapat (RDP) di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kolaka Timur.
Kini lagi-lagi muncul sebuah permasalahan pembayaran tunjangan sertifikasi dari kalangan Guru sehingga hal ini dapat menimbulkan pertanyaan terkait sistem pengelolaan Keuangan Daerah Koltim, khususnya dari para guru sertifikasi sebab ternyata tunjangan sertifikasi guru di lingkup Pemda Koltim belum juga dibayarkan pada tahap 4 atau diakhir Tahun 2024 hingga memasuki awal Tahun 2025.
Hal ini terungkap dan diketahui setelah adanya Video yang dilansir dan telah beredar di salah satu Media sosial (Medsos) seperti Whatsapp dan diunggah serta diulas Situs Sultra, pada Rabu (8/1/2025).
Dimana dalam video yang berdurasi kurang lebih 2 menit itu, Seorang pria yang menggenakan Kostum ASN itu mengaku dirinya adalah Ketua PGRI yang berasal dari salah satu Wilayah Kecamatan yang letaknya paling terujung di Kabupaten Kolaka Timur yakni, Kecamatan Ueesi.
Dalam postingan Video Ia mengungkapkan kekesalannya sebab pembayaran gaji tunjangan sertifikasi guru yang tak kunjung dibayarkan pada akhir Tahun 2024.
"Langsung saja mungkin perlu saya laporkan, saya ini adalah ketua PGRI yang paling terujung perlu diketahui tempat saya ini jauh satu kali saya jalan menuju ke perkantoran disini membutuhkan ongkos atau biaya perjalanan yang besar,"ungkapnya.
Sesuai amatan melalui Video yang dipostingnya, Ia menuturkan berbagai keluh kesah dan desakan termasuk kekesalan para guru sertifikasi di Ueesi yang diarahkan pada dirinya selaku Ketua PGRI di Wilayah terujung tersebut.
"Ini saya datang karena saya didesak dimana-nana dan setelah tadi saya mendengarkan jawaban terkait hal ini, saya sangat kecewa padahal ini barang sudah jelas, ini kan Uang kita kenapa lagi uang Kita mau dikema-manakan,"ujarnya dengan nada kesal.
Atas permasalahan ini, Ia menyampaikan dirinya selaku Ketua PGRI Kecamatan Ueesi meminta kebijakan pihak terkait agar segera menuntaskan persoalan tersebut.
"Yang jelas, Kita inginkan jawaban tepat bukan jawaban kesana kemari, Saya nda perlu alasan ini itu, karena saya turun ini, bukan turun mau beperang, tapi turun membawakan aspirasi teman teman karena kita ini merasa tersolimi, banyak kita butuhkan kasian ini,"jeritnya.
Ia juga menegaskan agar tuntutan ini dapat diperjelas kepastian jadwal pembayarannya. Bahkan Kata dia, dirinya tidak akan kembali saat itu apabila persoalan tersebut tidak mendapatkan respon dengan jelas.
"Hari ini saya menunggu sampai ada kepastian, nanti Pak Kadis tolong hubungi saya kalau sudah ada kepastian dibulan satu ini, kalau tidak, kita komado saja kita hitamkan Kolaka Timur kita putihkan Koltim," tegasnya. Sembari meminta maaf apabila nada bahasanya sedikit kedengaran keras.
"Saya memang agak keras orangnya karena saya ini dari kampung tapi begitulah karena saya juga ini didesak dengan berbagai macam sorotan, bagaimanami ini pak Ketua, bagaimanami itu bicaramu, katanya adami uang ,manami tanggal 31 kita menunggu sudah jam 12 malam sampai tahu baru tidak ada juga,"jelasnya menirukan bahasa keluh kesah para guru sertifikasi yang dialamatkan pada dirinya.
Oleh karena itu pihaknya sangat berharap agar masalah ini segera dituntaskan karena dirinya merasa malu sering berjanji kepada rekan-rekan gurunya dan bahkan kata dia jika hal ini dibiarkan dapat berujung sangsi penjara bagi oknum yang ingin coba-coba terlibat memanipulasi anggaran tersebut.
"Apalagi saya sudah tau ini aturannya sangsi hukumnya adalah penjara jika ada oknum yang coba-coba ingin mengakali anggaran tersebut, ini jelas aturannya dan permennya," terangnya
Dilain tempat, menurut informasi dari Seorang Guru yang enggan disebutkan namanya dalam Media bahwa tujangan sertifikasi yang belum dibayarkan kepada dirinya terhitung mulai Oktober, November dan Desember 2024.
"Itu untuk tahap empat dan bahkan ada yang belum ditahap tiga," sebutnya.
Sementara itu, meski pihak Pemda, melalui BPKAD telah berupaya menjelaskan terkait penyebab permasalahan tersebut melalui RDP, yang saat itu berkaitan dengan pembayaran proyek namun hal ini bisa saja tetap menimbulkan isu-isu miring dan pertanyaan sebab permasalahan ini baru Kali ini terjadi di Koltim, pasca Pilkada 2024.
Dan terkait pembayaran tunjangan sertifikasi Guru, Plt.Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Kolaka Timur Syafruddin yang dimintai tanggapannya melalui Whatsapp namun hingga ditayangkannya berita ini belum memberikan Jawaban atau tanggapan.
Penulis : Darson
Music MP3