Wakil Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Pembioha Alas Matopani saat mengungkapkan terkait dengan jumlah DPT yang bertambah di Desa Pemb...
Wakil Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Pembioha Alas Matopani saat mengungkapkan terkait dengan jumlah DPT yang bertambah di Desa Pembioha, Rabu (16/11/2022) (Img : Situssultra.com) |
KOLTIM,SITUSSULTRA.com-Salah satu penyebab komplik dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) bisa saja dipicu persoalan data pemilih. Oleh karena itu pendataan pemilih harus benar benar akurat dan sesuai aturan.
Untuk itu, Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak yang bakal dilaksanakan pada tanggal 19 Desember 2022 di Kolaka Timur yang diikuti 83 Desa se Kabupaten Kolaka Timur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) benar-benar harus dilaknakan sesuai dengan Daftar Pemilih Tetap (DPT) serta dilaksanakan berdasarkan regulasi.
Hanya saja kenyataannya terkadang ada yang meleset dari apa yang diharapkan sebab meskipun aturan pelaksanaannya bisa saja benar namun kemungkinan ada permainan yang indikasinya merugikan salah satu Calon Kepada Desa.
Pasalnya menurut Wakil Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Pembioha Alas Matopani Ia mengungkapkan ada salah satu Desa yakni, Desa Pombioha, Kecamatan Ladongi yang di ikuti dua pasangan calon (Paslon) ternyata ada pemilih yang diduga warga tambahan dari luar.
Melonjaknya Data Pemilih Tetap (DPT) Desa Pombioha dinilai berpotensi akan merugikan salah satu Paslon. Pasalnya saat Pilkada 2019 lalu, jumlah DPT hanya 108 orang saja, kemudian di Pilkades ini bertambah 57 orang, menjadi 165 DPT.
Hal ini diungkapkan Wakil ketua DPD Pombioha Alas Matopani dihadapan Awak media, pada Rabu (16/11/2022) kemarin.
" Dengan bertambahnya DPT ini, kami nilai akan sangat merugikan salah satu Paslon Calon Kepala Desa (Cakades), sebab pemilih tambahan itu tidak menetap atau memiliki rumah di Desa Pombeioha,"ungkapnya.
Ia mengungkapkan, bahwa meningkatnya jumlah pemilih saat ini, dapat dikuatirkan dimanfaatkan salah satu Paslon untuk kepentingan Pilkades di Pembioha karena pemilih tambahan itu mereka dari luar yang tidak memiliki rumah atau tempat tinggal di Pombioha dan begitu selesai Pilkades bisa saja mereka pindah kembali.
" Hal itulah yang perlu kita antisipasi, jangan sampai perpindahan domisili itu ditunggangi oleh kepentingan salah satu Paslon Kades dan persolan ini kami sudah sampaikan ke Dukcapil Koltim untuk ditindak lanjuti," bebernya
Ia juga menyebutkan, bahwa dari 57 DPT tambahan ini disinyalir adalah orang orang yang diduga berdomisi dari Ladongi sebanyak 10 orang, wungguloko 5 orang, Welala 3 orang dan selebihnya dari Kelurahan Atula, Desa mokupa, Penanggo Jaya, bahkan ada juga dari Kabupaten Bombana
" Sebagai Masyarakat kita tidak inginkan ada konflik di Pombioha antara Warga, labtaran karena hanya dipicu adanya pemilih dari luar yang hanya bermodalkan KK dan KTP yang tercatat sebagai warga Pembioha yang tidak memiliki rumah,"imbaunya.
Oleh karena itu, dharapkan adanya keresahan, kegaduhan dapat diselesaikan oleh pihak terkait, Karena kita inginkan bagaimana pilkdes Pembioha berjalan damai tidak ada kontak fisik.
Sementara itu, Pemerhati Masyarakat Kolaka Timur Muh. Thalib mengatakan dengan munculnya pemilih luar ini yang masuk dalam DPT yang akan diuntungkan disini duduga Calon Kepala Desa (Cakades) incumben.
"Seharusnya tiga hari masa penetapan masing masing Paslon sudah memegang DPT, tetapi hingga hari ini, kenapa belum dipegang oleh Paslon, ini kan aneh dan patut kita curigai," ujar pria yang disapa Radar Koltim.
Apalagi kata Radar Koltim, aturan permohonan pembuatan KTP sekarang sangat muda bisa menggunakan sistem online, walaupun dia dari Kabupten lain, tanpa pengantar dari desa, sudah bisa pindah penduduk.
"Waktu Kami koordinasi ke pihak Dukcapil , Kata pihak Dukcapil Kami hanya menerima dan tidak bisa melarang orang yang ingin membuat KTP atau pindah domisili pada salah satu desa, tidak ada hak kami untuk melarang, kita hanya mencetak saja, tidak melakukan verifikasi dilapanagan enatah itu punya rumah atau tempat tinggal,"sesalnya.
" Kami berharap pihak terkait, bisa menangapi dengan serius terkait adanya 57 orang yang masuk dalam DPT desa Pembioha sehinga tidak ada Paslon yang dirugikan dan Pilkades di Pembioha berjalan dengan aman dan lancar,"harapnya.
Penulis : Tim Red