Kepala Puskesmas (Kapus) Loea, Muh. Ridha Setiawan, SKM, M.Kes saat menjelaskan terkait pencegahan stunting di Puskesmas Kecamatan Loea bel...
Kepala Puskesmas (Kapus) Loea, Muh. Ridha Setiawan, SKM, M.Kes saat menjelaskan terkait pencegahan stunting di Puskesmas Kecamatan Loea belum lama ini (Img : ep/sis)
KOLTIM,SITUSSULTRA.com-Salah satu fokus pemerintah saat ini adalah pencegahan Stunting. Upaya ini bertujuan agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal, dengan disertai kemampuan emosional, sosial, dan fisik yang siap untuk belajar, serta mampu berinovasi dan berkompetisi di tingkat global.
Ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam pencegahan stunting, yaitu perbaikan terhadap pola makan, pola asuh, serta perbaikan sanitasi dan akses air bersih.
Hal ini selaras yang diungkapkan Kepala Puskesmas (Kapus) Loea, Muh. Ridha Setiawan, SKM, M.Kes bahwa untuk mencegah stunting tentu masyarakat harus menjaga pola makan dan kebersihan. Sehingga hal ini juga yang diterapkan sebagai upaya untuk bisa mempertahankan Kecamatan Loea agar tidak masuk daerah lokus penanganan Stunting.
Diketahui Kecamatan Loea merupakan, salah satu wilayah Kecamatan di Kabupaten Kolaka Timur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) yang tidak masuk kategori lokus penanganan stunting pada 2022.
"Kalau dari Kami khususnya Puskesmas Loea dalam melaksanakan fungsi-fungsi pelayanan itu tidak pernah terlepas dari pelayanan UKM dan kalau kita berbicara stunting kita hanya fokus kepada intervensi spesifik dan sensitif,"kata Kapus saat dikonfirmasi belum lama ini.
Kemudian selanjutnya menurut Kapus, sfesifik dan sensitif nanti akan dijabarkan melalui kegiatan yang bisa dikaper oleh Pemerintah Daerah (Pemda) dan keluraha kemudian yang skala besarnya dikaper oleh pihak Puskesmas.
"Kita bukan berarti bebas dari Stunting faktor resiko itu tentu tetap ada yang terjadi hanya saja dengan melalui kegiatan-kegiatan Kita seperti ditingkat Desa itu adalah rembuk stunting Kita mendorong dan meransang Teman-teman Pemerintah Desa untuk dapat menyediakan fasilitas sarana yang dapat mencegah ataupun yang dapat mengurangi resiko stunting masyarakat,"jelasnya.
Ia menyebutkan, bahwa salah satu cara untuk mencegah Stunting tentu dengan penyediaan kadar kesehatan kemudian bisa juga kadar Pembangunan Manusia sebab di dalamnya ada kegiatan seperti, penyediaan pemberian makanan tambahan (PMT), baik itu PMT lokal ataupun PMT pemulihan serta PMT penyuluhan.
"Kemudian juga teman-teman Desa sudah mulai menggalakan Toga dibeberapa pekarangan rumah untuk meningkatkan insetipnya mereka, kemudian juga penyediaan Bibit-bibit Ikan karena ikan mengandung omega tinggi yang dapat memberikan asupan baik terhadap Tubuh,"terangnya.
Kata dia, beberapa interpensi tidak lepas dari yang namanya sosialisasi, penyuluhan edukasi Kepada khususnya kaum Remaja.
"Kita berawal dari Anak-anak Remaja dulu sebab pernikan dini adalah kelompok yang beresiko, jadi itu untuk berawal dari situ diedukasi dengan teman-teman KUA melalui program kecekatan Kita sering laksanakan sosialisasi yang sangat besar ditingkat Kecamatan,"tuturnya.
Reporter : Rapli
Editor : Darson