KOLTIM,SITUSSULTRA. COM- Sejumlah Mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) Sulaw...
KOLTIM,SITUSSULTRA. COM-Sejumlah Mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar aksi Demonstrasi di Depan Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Kolaka Timur, Jumat (14/6/2024).
Berdasarkan pernyataan sikap yang ditulis dalam Kertas, unjuk rasa yang ditanda tangani Ketua Umum HMI cabang Koltim Asdal Idrus Lataege ini, dipicu adanya isu penting yang dapat mempengaruhi kehidupan Masyarakat sehingga Mahasiswa menyoroti beberapa permasalahan dan mereka mendesak agar mendapatkan perhatian serius dari pihak Instansi terkait.
Dalam orasinya, Mahasiswa juga menyoroti beberapa kebijakan yang dinilai tidak merata atau adil dan pro terhadap rakyat.
Dari beberapa sorotan diantaranya, Mahasiswa menegaskan agar menyetop jika ada tindakan yang mengabaikan atau tidak menghiraukan Masyarakat khususnya Siswa dalam menempu pendidikan yang butuh dukungan dari Instansi terkait sehingga dalam tuntutannya Mahasiswa meminta agar menyetop komersialisasi Pendidikan dan fokus pada rekontruksi sistem pendidikan berkualitas yang pro Rakyat.
"Kami menolak komersialisasi Pendidikan yang hanya akan memperburuk kesenjangan sosial dan ekonomi dalam akses pendidikan," kata Salah satu orator dalam unjuk rasa ini.
"Disini di Kabupaten Kolaka Timur begitu banyak Anak Muda yang pendidikannya stop sampai SMA saja, permasalahannya itu terkendala dengan biaya pendidikan untuk melanjutkan ketingkat tinggi," teriaknya.
Dalam orasinya, Mahasiswa juga mengecam keras jika permasalahan seperti ini tidak dihiraukan oleh para elit.
"Apakah kalian tegah para elit berdasi yang ada di Instansi terkait ini melihat Anak-anak muda di Koltim sengsara akibat tidak bisa melanjutkan pendidikannya hanya karena faktor anggaran tidak ada untuk melanjutkan kuliah," tanya orator dalam orasinya.
Selain itu, Mahasiswa juga meminta membatalkan kebijakan Tapera (Tabungan perumahan Rakyat) yang dinilai akan menyengsarakan Rakyat.
Dalam pernyataan sikapnya, mahasiswa menyampaikan bahwa mereka sebagai Mahasiswa siap untuk berjuang bersama Masyarakat dalam mengawal dan memperjuangkan keadilan, kebenaran dan kesejahteraan bagi seluruh Rakyat Indonesia khususnya di Kolaka Timur.
Menanggapi hal tersebut, Plt. Kadis Pendikan Kolaka Timur Syafruddin mengatakan bahwa terkait dengan komersialisasi pendidikan yang dituntutkan mahasiswa di Koltim. Ia menjelaskan bahwa pihak dari Dikbud Koltim berbangga dengan berdirinya Koltim ini mulai dari awal hingga sekarang sehingga dari sisi Pendidikan dirinya bersyukur karena sudah banyak kemajuan yang terlaksanakan hingga sekarang.
"Perlu juga saya sampaikan bahwa kewenangan kita di Dinas Kabupaten itu terbatas sebahagian kewenangan pendidikan itu sudah diserahkan ke Provinsi, jadi untuk Dinas Pendidikan yang berada di Kabupaten kewenangannya sama semua di seluruh Indonesia kewenangannya hanya pada tingkat PAUD SD dan SMP,"jelasnya saat Mahasiswa meminta agar pihak Dikbud memberi tanggapan di Depan Kantor Dikbud Koltim.
"Khusus untuk kewenangan Kami di Dinas Kabupaten Kami sudah berkontribusi seperti apa yang disampaikan keluh kesah Masyarakat Koltim untuk dapat memenuhi dari sarana prasarana hampir setiap tahunnya kegiatan-kegiatan ataupun anggaran yang dikucurkan baik dari Pusat melalui Dak ataupun Dau itu Kami sudah distribusibusi sampai kesatuan pendidikan terendah yaitu TK,"sambungnya.
Untuk diketahui, demonstrasi yang digelar di Kantor Dikbud Koltim dikawal ketat dari Pihak petugas Kepolisian yang berasal dari personel Polres Kolaka Timur. Dan sesuai pantauan demo berjalan aman, damai dan tertib bahkan tidak ada salah satu Mahasiswa yang melakukan pembakaran Ban.
Penulis : Darson